Pemahaman Mahasiswa/i UNNES Terhadap Penderita Skabies Melalui Pendekatan Labelling

  • Muhammad Nur Fatin Ifan Bahari Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang
  • Naufal Teguh Prakoso Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang
  • Zuhril Anam Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang
  • Liza Marla Ningtyas Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Fenomena stigmatisasi yang dialami oleh orang dengan skabies di lingkungan universitas menjadi isu sosial yang berdampak pada hubungan sosial mahasiswa, termasuk di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Penderita skabies sering kali mendapatkan perlakuan tidak adil dan dijauhkan karena dianggap sebagai orang yang tidak menjaga kebersihan. Tujuan artikel ini adalah untuk memahami sampai sejauh mana mahasiswa/i UNNES mengenal penderita skabies serta bagaimana pelabelan sosial mempengaruhi interaksi mereka. Kajian ini menggunakan pendekatan pelabelan untuk menganalisis bagaimana konstruksi sosial tentang penyakit ini terbentuk dan berdampak pada pandangan mahasiswa. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dari tanggal 30 April hingga 14 Mei 2025. Informan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 13 mahasiswa dari berbagai fakultas yang dipilih dengan cara purposive. Teknik analisis data yang diterapkan adalah analisis interaktif, yang mencakup proses reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan, serta kondensasi data untuk mencapai hasil yang valid dan bermakna. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap cara pelabelan negatif terhadap penderita skabies terbentuk dan mempengaruhi perilaku sosial mahasiswa. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa banyak mahasiswa masih memiliki pengetahuan yang rendah dan cenderung menghindari penderita skabies. Pendekatan pelabelan menunjukkan bahwa pelabelan negatif memperkuat stereotip dan menyebabkan eksklusi sosial. Diperlukan upaya pendidikan dan kampanye kesadaran untuk mengurangi stigma serta meningkatkan rasa empati terhadap penderita skabies.

References

Afifatul Millah, S. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Skabies pada Siswa MTs di Pondok Pesantren As’ ad Kota Jambi Tahun 2023 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS JAMBI).

Anggreni, I. (2019). Stigma skabies pada santri: Studi fenomenologi. Jurnal Ilmiah Kesehatan.

Badriyah, F. (2022). Pengalaman santri dan santriwati penderita skabies di lingkungan Pondok Pesantren Wahdatul Ummah Kabupaten Kuningan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Fayujana, A. M., Hadi, S., Sanyoto, D. D., Essary, E. D., & Wydiamala, E. (2024). Profil Penderita Skabies Di Puskesmas Sungai Pinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Periode 2020-2022. Homeostasis, 7(2), 315-322.

Fitriani, E. S., Astuti, R. D. I., & Setiapriagung, D. (2021). Systematic Review: Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren. Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains, 3(1), 54-58.

Husna, R., Joko, T., & Nurjazuli, N. (2021). Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian skabies di indonesia: literatur review. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1), 29-39.

Indraswari, N. L. A., Erwinda, E., & Zehira, A. Z. (2024). Analisis Faktor Risiko Skabies pada Anak-anak di Panti Asuhan Wilayah Kerja Puskesmas Karuwisi Kota Makassar. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 24(2), 365-375.

Jannah, A. M. (2023). Implementasi Hidroterapi Rendam Air Garam Untuk Meningkatkan Kenyamanan Pada Penderita Skabies Di Panti. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 6(3).

Nola, S., & Amelia, P. K. (2022). Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tentang Penyakit Skabies Di Asrama Putra Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 9(2), 746.

Nu'im Haiya, N., Ardian, I., Nasiroh, A., & Azizah, I. R. (2021). Pendidikan Kesehatan Mempengaruhi Tingkat Harga Diri Penderita Skabies Di Pondok Pesantren. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 12(2), 418-424.

Savira, T. D. (2020). Hubungan antara faktor pengetahuan dan perilaku dengan kualitas hidup penderita Skabies di Pondok Pesantren se-Malang Raya (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Savita, D., Sutrisno, S., & Purnanto, N. T. (2021). Pengaruh Personal Hygiene Terhadap Prevalensi Kejadian Skabies: A Literature Review. The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan, 6(1).

Wahyu, K., & Khadijah, S. (2023). Stigma Gudik Pada Santri: STUDI FENOMENOLOGI. Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia, 3(2), 35-43.

Yutanti, W. T., & Setiyono, A. (2025). Efektivitas Pendidikan Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Pencegahan Skabies pada Penderita Skabies. Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA), 5(3), 25-32.

Zhorif, K. A. B., & Larasati, N. U. (2024). Analisis Teori Labelling Terhadap Mantan Narapidana Pengguna Narkotika. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial dan Humaniora, 8(2), 451- 457.

Published
2025-06-30