Efektifitas Penerapan Restraint Mekanis Terhadap Penurunan Gejala Amuk Pada Pasien Perilaku Kekerasan Di Ruang UPIP RSJ Tampan
Abstract
Angka kejadian amuk pada klien perilaku kekerasan masih cukup tinggi, hal ini tentu saja dapat berakibat buruk terhadap klien, orang lain maupun lingkungannya. Restraint merupakan penanganan terakhir untuk mencegah dampak buruk yang bisa diakibatkan oleh perilaku kekerasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan restraint mekanis pada pasien perilaku kekerasan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif melalui asuhan keperawatan jiwa. Diawali dengan pengkajian, penegakan diagnosis keperawatan, menentukan intervensi dan dilanjutkan implementasi berupa restraint mekanis. Setelah evaluasi akhir pada asuhan keperawatan jiwa menunjukkan gejala amuk berkurang, klien mulai kooperatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi restraint masih sangat efektif untuk menangani klien dengan perilaku kekerasan.
References
Dewi, E.S. (2017). Analisis Praktik Klinik Keperawatan Jiwa Pada Klien Resiko Bunuh Diri Dengan Intervensi Inovasi Mendengarkan Music Terhadap Gejala Bunuh Diri. Samarinda : STIKes Muhammadiyah
Keliat, B.A. (2011). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC
Keliat, B.A, Akemat, Helena Novy, dan N. H. 2011. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (Basic Course). EGC.
Purwaningsih, W dan Karlina. (2010). Asuham Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.
Peng, et all. (2010). Effect of Group Music Activity as an Adjunctive Therapy on Psychotic Symptoms in Patients With Acute Schizophrenia. Volume 24, issue 6, Desember 2010, Pages 429-434.
RSJ Tampan Provinsi Riau. (2022). Rekapitulasi Pasien Rawat Inap Ruang Mandau II. Tidak Dipublikasikan
Yusuf, R. dan H. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba Medika.
Yusuf, A. H, Fitryasari R. P. K, & Nihayati, H. E. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : Salemba Medika.